Jepara – Pondok Pesanten Al Buruj Jepara Bekerja sama dengan International University Of Africa (IUA) mengadakan Seminar Internasional bertema “Meraih Beasiswa di IUA Kartoum Sudan”, Rabu (26/11).
Kegiatan ini menghadirkan dua orang narasumber Internasional yakni DR. H. Omer Taha El Emam yang menjabat sebagai Wakil Rektor dan Direktur Penerimaan Mahasiswa Asing IUA, dan yang kedua adalah DR. H. Muhammad Elthayyeb, Utusan IUA untuk Indonesia.
Kepala Pondok Pesantren Al Buruj yang juga Ketua Ikatan Alumni Sudan, Ustadz. Abdul Baits Muhtar, LC, MA, menerangkan bahwa mahasiswa yang melakukan studi di Sudan berasal dari 82 negara dari seluruh dunia, dan sekitar 70 % nya belajar di International University of Africa. “ada 5.554 mahasiswa internasional yang belajar di Sudan. Dan hampir seribuan mahasiswa Indonesia yang belajar disana. Rinciannya adalah yanga ada di IUA sekitar 600an orang mahasiswa, dan di universitas lain ada 300an mahasiswa. Jadi di total ada sekitar hampir seribuan mahasiswa Indonesia yang sekarang sedang belajar disana” ujar Ustadz Abdul Baits Muhtar.
Pondok Pesantren Al Buruj sendiri, tutur Ustadz Abdul Baits, setiap tahunnya mendapat kuota 5 orang utusan untuk belajar studi strata satu. Dan satu orang untuk studi pasca sarjana atau doktoral. “Ponpes Al Buruj bersyukur mendapat kuota yang lebih banyak. Dikarenakan di instansi lain semisal Kementerian Agama atau Dikti hanya mendapat kuota sekitar satu atau dua orang. Se-Jawa tengah sendiri hanya mendapat kuota delapan orang. Dan hingga sekarang Ponpes Al Buruj sudah mengirim sebanyak 18 orang” tutur Ustadz Abdul Baits.
Ustadz Baits menerangkan jika di IUA terdapat 22 Fakultas. Dan di masing-masing fakultas terdapat 3-4 program studi. “semua mahasiswa yang akan belajar di IUA wajib menghafal Al Qur’an. Dan sebelum masuk akan dilakukan pemantapan haflan selama satu minggu. Nantinya tiap semester mahasiswa wajib menyetor sebanyak satu juz. Disana juga ada KKN di pelosok desa yang berlangsung selama 21 hari. Apabila mahasiswa bisa lulus dengan nilai sempurna atau cumlaude, maka secara langsung bisa mendapat beasiswa pasca atau doctoral di universitas yang sama” tutur Ustad Abdul Baits.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jepara, Nor Rosyid, dalam sambutannya menyambut baik dibukannya program beasiswa ke Sudan. “kami himbau kepada santri yang belajar di ponpes Al Buruj atau di ponpes lain supaya jangan bosan belajar, karena Allah akan mengangkat derajat manusia yang berilmu. Kalau ada kesempatan emas seperti ini, ikutilah. Jangan hanya berhenti belajar di lingkungan kita. Tapi juga harus sampai sana” tegas Nor Rosyid. (fm)