https://jateng.kemenag.go.id/warta/berita/detail/penyuluh-harus-perkuat-dakwah-islam-melalui-medsos
Jepara – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jepara, Muh. Habib mengharapkan Penyuluh Agama Islam harus memperkuat dakwah melalui media sosial. Dengan begitu, dakwah Islam bisa mengikuti perkembangan zaman.
“Ke depan dalam dakwah kita juga sudah harus mulai merambah pada media sosial agar tetap mengikuti perkembangan zaman saat ini,” ujar Habib saat membuka acara Pembinaan Short Course Dakwah Melalui Media bagi Penyuluh Agama Islam (11/02) di Hotel D’Season Bandengan Jepara.
Kita harus banyak bersyukur sebagai Penyuluh yang diundang adalah orang orang yang terpilih, juga diberikan honor yang cukup, dengan demikian tugas penyuluh senantiasa dipantau sesuai kriteria dan bidang masing masing yakni produk halal, narkoba, keluarga sakinah, zakat, wakaf, baca tulis Al-quran, radikalisme, kerukunan umat beragama, diharapkan sebagai penyuluh harus tanggap dengan situasi kondisi yang berkembang, dan harus bisa memanfaatkan media elektronik dalam pengembangan dakwahnya. Ditekankan pula bagi penyuluh yang tidak bisa aktif dalam menjalankan tugasnya maka Kemenag berhak dan berwenang untuk mengganti.
Untuk menyasar generasi milineal pola dakwah juga harus mulai diubah. Dakwah tidak harus hanya di masjid, tapi juga bisa dilakukan di tempat-tempat yang disukai generasi millenial. Generasi millenial saat ini lebih suka mengakses di media sosial. Karena itu, peran media sosial harus dikembangkan sebagai sarana dakwah.
Melalui media, penyuluh bisa luas dalam mengembangkan penyuluhan. Tugas penyuluh PNS maupun non PNS adalah mengembangkan pemahaman agama yang moderat yaitu di antaranya mempertajam pemahaman Moderasi beragama dan moderasi keberagaman dengan sikap tawazun, tawasud , tasammuh, proporsional, islah, bil mauidhotil hasanah. Ini penting bagi penyuluh untuk menyebarluaskan pemahaman ini, agar kerukunan baik dalam umat beragama maupun antar umat beragama tidak saling merasa benar sendiri tidak saling bermusuhan dan tidak menebar kebencian.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Seksi Bimas Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jepara ini dihadiri oleh Kasubbag TU, para Kasi-Penyelenggara dan dan diikuti oleh 142 orang peserta, terdiri dari 12 orang peserta dari PNS Penyuluh Agama Islam dan 130 Penyuluh Agama Islam Non PNS.
“Pastikan Penyuluh Agama Islam Kemenag Jepara sebagai para da'i berperan dalam membangun karakter bangsa membangun budaya bangsa, di era digital hendaknya memanfaatkan media sosial sebagai media dakwah,” tegas Habib (sn)