Jepara – Kementerian Agama dalam hal ini Kelompok Kerja Madrasah Aliyah 02 Kab. Jepara bersama LP Ma’arif menggelar Lomba Mata Pelajaran Tingkat Madrasah Aliyah yang ke-VIII se-KKMA 02 Kab. Jepara di MA Mathalibul Huda Mlonggo Jepara, Ahad (16/12).
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh madrasah yang tergabung dalam Kelompok Kerja Madrasah Aliyah 02 Kab. Jepara. Hadir pula dalam kegiatan ini, Kepala Kantor Kementerian Agama, Nor Rosyid, Ketua PC. LP. Ma’arif Kab. Jepara, Fathul Huda, serta pengurus KKMA 02 kab. Jepara.
Kepala MA Mathalibul Huda, Sugiwanto, yang sekaligus sebagai panitia penyelenggara kegiatan tersebut dalam sambutannya menyebut bahwa lomba ini rutin digelar setiap tahun dan tahun ini merupakan tahun yang ke delapan.
Sugiwanto menyebut madrasah bisa mengirim siswanya mengikuti lomba dengan jumlah yang bervariasi. “Tiap MA mengirim jumlah peserta yang bervariasi tergantung kesiapan lembaga. Paling banyak 19 siswa sesuai jumlah mapel yang dilombakan, yakni 19 mapel. Baik pelajaran umum maupun keagamaan. Setiap MA hanya berhak mengirim satu siswa per mapel. Lomba dilakukan dalam bentuk tes tertulis” kata Sugiwanto.
Kepala Kantor Kementerian Agama, Nor Rosyid, memberikan sambutan sekaligus membuka lomba ini, menyampaikan bahwa lomba merupakan bentuk latihan berfikir yang bisa membuat siswa terus berjuang untuk belajar dengan keras. “lomba merupakan instrument pembelajaran yang mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam berfikir serta cepat dan tanggap dalam mengelola informasi ” ujar Nor Rosyid.
Lomba juga bisa mengasah potensi yang dimiliki siswa. Sehingga siswa yang memang betul-betul berprestasi bisa terlihat dan potensinya bisa lebih dikembangkan di masa yang akan datang. Karena akan sangat disayangkan apabila potensi siswa yang luar biasa terabaikan dan tidak terolah dengan baik.
Di penghujung sambutannya, Nor Rosyid, juga menghimbau kepad apara siswa agar jangan mau ketinggalan dengan siswa lain khususnya yang dari sekolah umum. “siswa madrasah mempunyai keunggulan dibidang agamanya. Tapi jangan sampai keunggulan tersebut justru melupakan dirinya akan perkembangan zaman. Perkembangan teknologi mutlak dikuasai oleh semua elemen madrasah. Baik siswa maupun gurunya. Sehingga nantinya siswa madrasah yang telah lulus, tidak ada kata pengangguran baginya dalam menghadapi kerasnya tantangan zaman” tutup Nor Rosyid. (fm)