Jepara (Kemenag) — Sebuah langkah progresif dalam pemberdayaan ekonomi umat resmi dimulai. Program MANDIRI MADINQu (Modal Awal untuk Kemandirian Guru Madin dan TPQ) secara resmi diluncurkan di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jepara, Selasa (15/7/2025).
Peluncuran program ini dihadiri oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Saiful Mujab, sejumlah pejabat terkait, seluruh ASN Kemenag Jepara, Ketua Lembaga Mitra Kerja Kemenag Kabupaten Jepara (BAZNAS, PDM, FKDT, RMI), serta 20 guru Madin dan TPQ yang menjadi penerima manfaat perdana.
Kepala Kemenag Jepara, Akhsan Muhyiddin, membuka acara dengan menyampaikan rasa syukur sekaligus harapan besar terhadap program ini. “MANDIRI MADINQu hadir untuk mendorong kemandirian ekonomi guru Madin dan TPQ, agar tak hanya berdampak pada kesejahteraan individu, tapi juga menggulirkan roda ekonomi masyarakat,” ungkapnya.
Ia menegaskan, bantuan diberikan dalam bentuk barang maupun uang tunai sesuai potensi dan minat masing-masing guru, guna mendukung pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM).
Program diluncurkan langsung oleh Kepala Kanwil Kemenag Jawa Tengah, Saiful Mujab. Dalam sambutannya, ia memberikan apresiasi tinggi dan harapan besar terhadap keberlanjutan program.
“Semoga MANDIRI MADINQu berjalan lancar, menjadi inspirasi, bahkan viral, karena memberi dampak nyata bagi peningkatan ekonomi umat,” ujarnya dengan semangat. Ia juga mendorong para penerima bantuan agar mengelola modal yang diberikan secara bijak dan produktif.
Momen puncak acara adalah penyerahan langsung bantuan modal kepada 20 guru Madin dan TPQ, 6 orang menerima bantuan berupa sejumlah barang dan 14 orang menerima bantuan uang tunai sebagai penunjang usaha yang dirintis.
Acara ditutup dengan doa yang dipimpin Gara Zawa, Bin Himma M. Burhan, memohon keberkahan dan kelancaran pelaksanaan program.
Program MANDIRI MADINQu diharapkan tak hanya menjadi solusi jangka pendek, tetapi juga menjadi tonggak lahirnya kemandirian ekonomi di kalangan guru Madin dan TPQ. Dengan adanya dukungan ini, mereka tak sekadar menjadi pendidik, tetapi juga pelaku ekonomi yang produktif dan mandiri, yang pada akhirnya membawa kontribusi nyata bagi kemajuan Jepara. (NH)

