https://jateng.kemenag.go.id/warta/berita/detail/moderasi-beragama-dengan-implementasi-islam-terapan
Jepara – Kementerian Agama terus memprioritaskan program-program terkait pengarusutamaan moderasi beragama, hal ini disampaikan Plt. Kepala Kantor Kemenag Kab. Jepara, Muh. Habib saat pimpin apel kedisiplinan pegawai di aula tengah Kantor, Senin (17/02).
Habib menyampaikan bahwa agama dan negara sama-sama saling membutuhkan. Relasi keduanya adalah simbiosis mutualisme. Agama memerlukan wadah bangsa, kehidupan kebangsaan memerlukan nilai-nilai agama sebagai panduan, acuan di tengah kehidupan yang beragam.
“Agama Islam dengan kebangsaan seperti dua sisi mata uang, berbeda namun keduanya tidak bisa dipisahkan. Islam sebagai ajaran yang kita yakini kebenarannya, memerlukan wadah, tempat di mana nilai-nilai itu bisa diaktualiasikan, agar mewujud dalam kehidupan keseharian, itulah negara bangsa ini. Moderasi Beragama Dengan Implementasi Islam Terapan,” kata Habib.
Konstitusi kita, sangat sarat, penuh dengan nilai-nilai agama. Agama, juga perlu dikontrol negara agar tidak terjerumus pada prilaku eksesif. Misalnya, karena klaim kebenaran dan lainnya. Disinilah negara berperan sebagai pengontrol, agar agama selalu pada koridornya yang moderat.
Pemeluk agama Islam harus menerapkan di dunia yang begitu penuh keterbukaan akses agar dihindarkan dari informasi palsu, provokasi, fitnah, dan lain sebagainya yang menimbulkan syakwasangka serta sikap intoleran dan permusuhan. Hoax merupakan sarana kebohongan publik yang memicu keresahan massal harus ditangkal.
Habib yang ikut hadir pada acara Sarasehan Penguatan NKRI se Eks Karidesenan Pati yang dipusatkan di SMA 1 Bae Kudus, Jumat (14/02) diikuti lebih dari seribu peserta dari unsur pemerhati pendidikan mengutip paparan Gus Miftah selaku narasumbernya “Eropa itu Satu Bangsa Hidup di berbagai negara. Indonesia Berbagai Bangsa Hidup Satu Negara. Oleh karena itu orang Indonesia harus lebih menghargai perbedaan ketimbang memaksakan kehendak,” kutipnya.
Berkontribusi dalam Komitmen untuk terus mewujudkan kehidupan keagamaan dan kebangsaan yang sehat demi keutuhan NKRI. Di mana-mana kita mengadakan kegiatan apapun namanya apapun temanya itu semua untuk menjaga kebersamaan dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Maka kita harus membangun Ukhuwah, membangun persodaraan, untuk menyamakan pola pikir keagamaan kita, karena semua perbedaan itu adalah rahmatan lil Alamin, dan semua perbedaan itu adalah sebuah keniscayaan dalam dunia ini.
Melawan terhadap paham-paham penentang ideologi negara Pancasila yang ditanamakan melalui proses komunikasi one way traffic communication. Model komunikasi ini biasanya digunakan dalam rangka menanamkan doktrin atau paham tertentu. Tak jarang beberapa materi yang disampaikan meliputi orientasi politik sampai dengan sikap terhadap agama lain.
“Orang yang salah gaul itu lebih mudah diarahkan dan dibimbing dari pada yang salah pilih pengajian, sehingga Moderasi Beragama dengan Implementasi Islam Terapan harus direalisasikan dalam sikap merangkul tidak memukul, mengajak tidak mengejek, dengan cara yang ramah bukan dengan marah untuk menjaga kebersamaan dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia,” pungkasnya. (sn)