Jepara – Ungkapan ini disampaikan oleh Ketua Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Kabupaten Jepara, Fathul Huda, dalam sambutannya pada Pelantikan Pengurus KKMTs 02 Jepara masa khidmat 2018-2022 di gedung LP Ma’arif Jepara, Selasa (31/07).
Hal ini disampaikan dengan maksud memberi motivasi kepada para kepala madrasah tsanawiyah, khususnya yang tergabung dalam KKMTs 02 Jepara, agar senantiasa selalu berinovasi dan berkreasi. Di era millineal atau yang juga disebut jaman now ini, Madrasah harus mampu berkompetisi dan jangan mau kalah dengan sekolah umum.
“Kepala madrasah mempunyai tugas yang sangat berat. Tidak hanya menjadi leader, tetapi juga manager. Namun madrasah tidak boleh berpangku tangan hanya kepada kepala madrasah saja atau bendahara saja dan hanya mengandalkan (dana) BOS, tetapi ajak semua pihak berdiskusi terkait kemajuan madrasah. Karena jika hanya mengandalkan satu dua pihak, pasti madrasah akan keteteran dan akan tertinggal jauh dari yang lain hingga lenyap tertelan bumi dan hilang dari peta” tutur Huda.
Madrasah juga diharap tidak hanya obral janji kepada siswa dan wali murid, tetapi harus mampu memberi bukti nyata dengan inovasi yang luar biasa.
“Madrasah jangan cuma obral janji, tapi harus betul-betul berinovasi luar biasa. Madrasah harus lebih mandiri dan professional supaya mampu menjadi madrasah unggulan yang tidak akan mudah tersingkir dalam persaingan yang sangat ketat ini” ujar Fathul Huda.
Huda juga memberi pesan agar kepala madrasah agar tidak pesimis dan berkecil hati. Karena sesungguhnya madrasah mempunyai modal yang sangat kuat khususnya dalam bidang agama.
“Kedepan persaingan akan ketat tapi madrasah tidak boleh pesimis dan berkecil hati. Karena masih ada waktu untuk mengejar ketertinggalan bagi yang terlambat. Namun jangan sampai terlena dan bersantai. Madrasah harus terus membuat kreasi dan inovasi. Karena hal tersebut akan menunjukkan kepada masyarakat bahwa madrasah tersebut apakah maju ataukah mundur” ujar Huda.
Diakhir sambutannya, Huda memberi pesan agar kepala madrasah merubah pola pikir yang sebelumnya berfikir konvensional menjadi berfikir inovatif.
“Mumpung masih awal, mari kita rubah pola pikir kita dari yang berfikir konvensional menjadi berfikir inovatif luar biasa supaya madrasah bisa mandiri, berkualitas, dan professional menjadi unggulan di masyarakat” tutup Fatkhul Huda. (fm)