Jepara – Sebanyak 11.758 Ustadz yang mengajar di TPQ, Madrasah Diniyah, dan Pondok Pesantren di Jepara hari ini, menerima insentif kesejahteraan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di Pendopo Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara, Juma’at (12/04).
Bantuan Diserahkan langsung oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, ditemani langsung Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen. Dihadiri pula Forkopimda Kab. Jepara, Kepala beserta Kasi Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jepara dan disaksikan langsung oleh Pengasuh PP. Raudlatul Mubtadiin Balekambang Jepara, KH. Ma’mun Abdullah Hadziq.
Insentif yang diterima para ustadz sebanyak seratus ribu rupiah perbulan dan diterima setiap tiga bulan sekali melalu rekening Bank Jateng Syariah dan diterima secara simbolis oleh 10 orang perwakilan ustadz. Sementara itu kegiatan ini dihadiri oleh 3.000 tamu undangan sore ini.
Kegiatan diawali dengan sambutan laporan dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah yang disampaikan oleh Kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Nur Abadi, menyampaikan bahwa jumlah ustadz jumlah ustadz dan ustadzah yang telah tercatat sebanyak 171.131 dan tahun ini akan menerima bantuan dari Pemprov Jateng berjumlah sekitar 205 Milyar.
“Kami menggandeng pihak ketiga dalam menyalurkan bantuan ini, yakni dari Bank Jateng Syari’ah. InsyaAllah sekarang sudah tercetak dan siap dibagikan” ujar Nur Abadi.
Nur Abadi juga menyebut jika tahun depan, jumlah ustadz dan ustadzah penerima insentif akan bertambah cukup drastis. “untuk tahun depan kami telah mencatat dan akan ada peningkatan jumlah penerima insentif yakni sekitar dua ratus ribuan ustadz dan ustadzah se Jawa Tengah”ungkap Nur Abadi.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dalam sambutannya menyampaikan bahwa program ini merupakan realisasi dari janji yang lalu. “bantuan ini merupakan realisasi dengan maksud memenuhi janji kami dahulu” ujar Ganjar.
Ganjar menyebut bahwa membangun manusia tidak cukup fisiknya saja. “membangun manusia tidak hanya fisiknya saja, tetapi juga spiritualitasnya, karakternya, dan budi pekerti manusianya yang baik” tutur Ganjar Pranowo.
Ganjar juga mengungkapkan, Atas usul dari wagub yang berlatar belakang kiyai, mengusulkan untuk memberi insentif pada gurunya. “selama ini kami sudah membangun fisiknya, pondok pesantren sudah, sarana prasarana juga sudah, dan sekarang ganti guru ngajinya” tuturnya.
Ganjar juga menitip pesan kepada para guru ngaji supaya anak didiknya juga diajari pendidikan karakter. “kami titip pesan kepada para guru ngaji, agar muridnya setelah diajari mengaji supaya diberi pendidikan karakter. Supaya anak menjadi sholeh sholihah, hormat pada orang tua, hormat pada guru dan kiyainya, cinta pada bangsa dan negaranya” jelas Ganjar.
Tak lupa, Ganjar juga menghimbau kepara para guru agar berhati-hati terhadap Hoax.
“Hati-hati dengan hoax. Kalau mendengar berita yang dirasa meragukan kebenaranya, jangan buru-buru di sampaikan ke orang lain. Tetapi di cek dulu. Bila perlu Tanya ke kiyainya betul apa tidak berita tersebut. Menjelang pemilu, kita jaga persatuan. Kita berika kabar-kabar berita-berita baik dengan penuh etika dan kesantunan. Karena kitalah yang akan menjaga republik ini, bukan orang lain. Kita sendiri. NKRI harga mati” pungkas Ganjar.
Ganjar juga menyebut, pemerintah ingin memberi perhatian pula kepada anak-anak yang berpretasi. “Bersama gus yasin kita akan cari anak-anak berprestasi dari pondok-pondok tidak hanya urusan ngajinya tok, tetapi juga ilmu pengetahuannya. Bahkan kita sudah praktekkan para hafidz kami kasih bonus. Biar kemudian anak-anak ini yang berprestasi bisa mendapatkan penghargaan juga dari pemerintah. Mudah-mudahan juga bisa kita programkan. Sehingga kita akan mendidik anak-anak kita menuju bangsa yang jaya bangsa yang hebat, bangsa yang penuh percaya diri, dan bangsa yang ingin memajukan Negara ini dengan baik-baik” tutup Ganjar. (fm)