Jepara – Keluarga besar MIN 2 Jepara menyelenggarakan Peringatan Isro' Mi'roj Nabi Muhammad SAW di Aula MIN 2 Bawu Jepara, Sabtu (13/04).
Acara ini diikuti 973 siswa – siswi MIN 2 JEPARA beserta semua guru dan pegawai.
Dalam sambutannya Kepala MIN 2 Jepara, Muhajir, mengajak siswa – siswi untuk napak tilas kisah Nabi Muhammad Salallahu alaihi wa sallam dalam menjalani peristiwa Isra’ Mi’raj. “Kita renungkan kisah Rasulullah Salallahu alaihi wa sallam. Bagaimana beliau melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa hingga naik ke Sidratul Muntaha,” ujarnya.
Isra’ mi’raj merupakan dua cerita perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad Saw. yang di mana isra’ merupakan kisah perjalanan nabi Muhammad dari Masjidil haram di Makkah, ke Masjidil Aqsha di Jerusalem. Sedangkan mi’raj merupakan kisah perjalanan Nabi dari bumi naik ke langit ketujuh dan dilanjutkan ke Sidratul Muntaha untuk menerima perintah di hadirat di hadirat Allah Swt.
Uniknya peristiwa ini terjadi pada waktu yang bersamaan. Peristiwa ini pun hanya terjadi dalam satu malam. Tepatnya yaitu pada bulan Rajab. Dan selama perjalanan nabi ditemani malaikat Jibril dengan menunggang Buroq.
Cikal bakal peristiwa Isra' Mi'raj terjadi pada tahun ke 13 kenabian Rasulullah ketika tantangan dakwah Rasulullah tidak ringan karena pendampingnya paman Abu Tholib dan istrinya Siti Khadijah meninggal dunia. Kehendak Allah SWT tersebut, dilakukan agar Nabi bisa menata diri tidak hanya bergantung kepada paman atau istrinya, tetapi bergantunglah langsung pada Allah SWT. “maka dari itu, manusia jangan mengadu pada manusia, mengadulah kepada Allah SWT apabila mempunyai masalah” tandas Muhajir.
Saat itu, lanjutnya, Nabi mengadu kepada Allah SWT tentang tiga hal penting yakni Nabi mengalami kelemahan agar kuat, menemui kebuntuan butuh solusi dan dirinya terasa terhina agar mulia.
Dalam peristiwa Isra' Mi'raj, Nabi diperlihatkan Surga dengan kekaguman sebagai manusia pada umumnya.
Bila ingin ke surga, pertama harus berjuang. Surga diperuntukkan bagi hamba-hambanya yang berjuang membela Islam. Bahwasanya, setiap zaman ada perjuangan dengan cara yang berbeda ketika zaman Rasulullah yang harus mengangkat pedang melawan kaum kafir. Namun sekarang, berjuang bisa dengan menuntut ilmu yang bermanfaat di bangku madrasah. “Yang mau berjuang, pastilah ditunggu bidadari di surga,” terangnya.
Perjuangan sekarang, kata Muhajir, adalah perjuangan usaha memperkuat keimanan dengan ilmu. Sebab, iman manusia bisa tambah bisa kurang, bisa kuat, bisa lemah.
Dikatakan, untuk mendaftarkan diri ke surga harus rajin-rajin menuntut ilmu. Ibadah Shalat, Puasa, Haji, bukan jaminan menjadi tiket masuk surga kalau tidak berilmu. Semua bisa menggiring ke surga bila didasari ilmu. “Namun jangan beranggapan, ngapain shalat puasa dan haji kalau akhirnya tidak masuk surga,” ungkap Muhajir.
Muhajir pun berharap siswa-siswi MIN 2 Jepara bisa menelaah peristiwa tersebut sebagai pengingat agar kita semua bisa lebih rajin dalam beribadah dan menambah iman kita.
Dalam acara tersebut juga dipentaskan kreasi seni siswa-siswi berupa pertunjukan Rebana, Qosidah, dan Tari Anoman. (mahrus)