Jepara – Nadzir dan Takmir bukanlah penguasa masjid, melainkan sebagai pelayan bagi jamaah, untuk itu harus mampu memeberikan perhatian lebih. Terutama dalam memberikan pelayanan yang berkaitan langsung dengan upaya kemakmuran masjid. “maka dari itu Nadzir dan takmir beserta pengurus perlu melakukan kegiatan yang strategis,” ujar Sekda Jepara, Sholih, dalam kegiatan Pembinaan Nadhir dan Takmir Masjid se-kabupaten Jepara tahun 2019 Di Ruang Rapat Sosrokartono Setda Jepara, Rabu (20/03).
Keberadaan masjid dan takmir memiliki peranan sangat penting, karena memegang amanah untuk membawa jamaah kearah lebih baik. Selain itu, takmir masjid juga memiliki tanggung jawab yang sangat berat, serta sangat mulia. Selain mendekatkan diri kepada sang maha pencipta, juga memiliki peran rela berkorban dan mengelola kegiatan positif untuk kemaslahatan jamaahnya.
Sholih menambahkan, Pada dasarnya, masjid tidak boleh membebani jamaahnya, melainkan dapat mensejahterakan dan memberdayakan jamaah. Maka sebab itu, yang menjadi titik fokus bukan hanya membangun fisik masjid saja. Melainkan turut serta melakukan pembinaan, dan pemberdayaan umat, serta kemaslahatan jamaah.
Sementara itu, Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Jepara, Muslih, menyampaikan bahwa Takmir Masjid adalah sekumpulan orang yang mempunyai kewajiban memakmurkan masjid. Takmir masjid sebenarnya telah bermakna pengurus masjid, namun tidak salah bila kita menyebut “Pengurus Takmir Masjid”. Takmir Masjid menjadi penting karena tugasnya sangat berpengaruh akan kesejahteraan masjid tersebut.
Muslih menegaskan bahwa aktivitas Pengurus harus terencana, teratur, terpadu, menyeluruh,sinergi dan berkesinambungan serta selalu bersandar kepada Al-Qur’an dan Assunnah dengan harapan dapat menghasilkan kinerja yang baik dan berkualitas serta semata mata berharap Ridha Allah SWT.
Muslih menyampaikan bahwa di Bumi Kartini sendiri ada sebanyak 4.410 unit masjid dan musholla, dengan rincian, masjid 1.074 unit, dan mushola 3.336 unit. (fm)