Jepara – Kementerian Agama Kabupaten Jepara dalam hal ini Seksi Pendidikan Agama Islam (PAIS) menggelar kegiatan NGOPI (Ngobrol Pendidikan Islam) dengan tema “Membangun Sinergitas Dalam Pengembangan Pendidikan Agama Islam di Sekolah” di Arjuna Hall Meeting Room Hotel Syailendra Jepara, Senin (29/04).
Kegiatan ini dihadiri Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jepara beserta Kasi dan Penyelenggara, turut serta mengundang sebagai narasumber, Kepala Bidang Pendidikan Agama Islam Kanwil Kemenag Jawa Tengah, H. Imam Bukhori, S.Ag. M.S.I, Bupati Jepara yang diwakili oleh Asisten 2, Mulyaji, Plt. Kepala Disdikpora, Agus Trijarjono.
Kegiatan ini diikuti peserta berjumlah 50 orang yang terdiri dari guru dan pengawas PAI SMP,SMA, dan SMK, juga dari KKG dan MGMP, dan FGTK PAI Kab. Jepara.
Dalam laporan panitia, Kasi PAIS, A. Najib, menyampaikan bahwa ngobrol pendidikan Islam kali ini membahas beragam topik masalah terkini yang terjadi di dunia pendidikan Islam, khususnya di Kab. Jepara. “Ngopi alias ngobrol pendidikan Islam perlu dilakukan untuk membahas dan mengevaluasi proses belajar mengajar” tukas Najib.
Diantara permasalahan terkini yang muncul di dunia pendidikan Islam, diantaranya adanya lembaga SD yang belum mengikuti USBN PAI. “Kami berharap lembaga tersebut bisa mengikuti USBN PAI yang berstandar nasional” ujarnya.
Selain itu, ada juga permasalahan tentang kurangnya tenaga pendidik PAI di semua jenjang, peserta didik yang belum mendapat pendidikan sesuai agamanya termasuk di lembaga non pemerintah dan non Islam, pengangkatan guru dan pemberian SK bagi guru non PNS di sekolah negeri agar bisa mengikuti program PPG, pengurusan SK impasing guru yang mengajar di sekolah swasta, peningkatan kesejahteran guru PAI, lomba MABSI, dll.
Najib berharap dengan adanya kegiatan ini, permasalahan yang terjadi pada pendidikan Islam di sekolah bisa segera terasi dan mendapatkan solusi yang terbaik.
Selanjutnya, dalam sambutan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jepara, Nor Rosyid, sekaligus membuka acara Ngobrol Pendidikan Islam mengingatkan pentingnya penguatan disiplin dan kinerja, serta sumber daya guru sebagai tenaga pendidik, baik di madrasah maupun sekolah.
“Apabila guru dapat bekerja dengan professional, maka akan timbul keikhlasan dalam melaksanakan tugasnya. Kerja keras guru pun akan dihargai oleh pemerintah dengan memberi tunjangan sesuai kinerjanya” ujarnya.
Sementara itu, Kabid PAIS, Imam Bukhori, menerangkan bahwa setiap langkah para guru agar memberikan penilaian, seraya mengingatkan bahwa pentingnya melihat sejauh mana proses pembelajaran itu berhasil dan jangan berhenti belajar, apalagi dizaman now, “saya takut guru dapat dikalahkan oleh siswanya terlebih di bidang Informasi dan Teknologi”.
Imam juga menyebut bahwa Program “NGOPI” ini telah menjadi program unggulan Kementerian Agama sejak tahun 2018, seraya menekankan bagaimana memajukan Pendidikan Agama Islam dengan mengusung “moderasi Islam” dengan senantiasa menebarkan kedamaian, mengajak kerukunan dengan membangun komunikasi yang baik.
“Harapan kita, keberadaan guru PAI dapat memberikan pencerahan bagi peserta didik kita, begitu banyak paham yang ada disekitar kita, jangan hanya ada dibelakang meja” ujarnya.
Seraya berharap semoga generasi kita semakin baik, baik dari segi akademik maupun non akademik, tutupnya. (fm)