Jepara – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi cabang lomba Debat Konstitusi berbasis Kitab Kuning. Apresiasi ini disampaikan Ganjar saat memberikan sambutan pada pembukaan Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) Tingkat Nasional 2017 di Lapangan Balekambang Komplek Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin.
Ganjar mengapresiasi rangkaian acara MQK tahun ini yang tidak hanya menjadi ajang lomba baca kitab kuning, tapi juga lomba pidato bahasa Inggris dan Arab. “Saya lebih tertarik lagi, ada debat konstitusi berbasis kitab kuning. Ini lah kalau Menag nya itu orang yang tekun mensosialisasikan konstitusi kita waktu masih di MPR,” tuturnya.
“Debat konstitusi ini akan lebih memantapkan kehidupan kita dalam berbangsa dan bernegara,” harapnya.
Sebelumnya, Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Kamaruddin Amin memaparkan, MQK dimaksudkan sebagai ajang silaturahim dan penguatan soliditas pesantren di Indonesia. “Musabaqah diharapkan menjadi bagian memupuk komitmen dan mampu merevitalisasi kitab kuning dan pondok pesantren di dalamnya,” ujarnya.
Melalui pembelajaran kitab kuning, menurut Kamarudin, maka Islam akan diajarkan dengan penuh moderat. “Juru dakwah yang mempunyai latar belakang pesantren pasti akan merujuk kitab kuning,” imbuhnya.
Awal mula MQK menurutnya, diinisiasi sejumlah kiai dan diakomodir Menag saat itu, KH Said Aqil Husein al Munawar. “Kalau dulu tiga tahun sekali, mulai tahun depan MQKN akan diadakan dua tahun sekali,” pungkasnya.
MQKN 2017 memasuki gelaran tahun ke VI. Pertama dulu dihelat di Bandung, lalu Lirboyo Kediri, Mataram NTB, Banjarmasin, Jambi, dan tahun ini di Jepara. Musabaqah yang akan berakhir pada Kamis (7/12) mendatang ini diikuti 1.456 peserta dari seluruh Indonesia.
Sumber: kemenag.go.id