Jepara – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyebut Musabaqoh Qiroatil Kutub (MQK) tingkat nasional adalah olimpiadenya pondok pesantren. Kegiatan tiga tahunan ini menjadi ajang silaturahmi, lomba, dan kajian kitab kuning bagi kalangan santri.
“Musabaqoh Qiroatil Kutub ini benar-benar olimpiade-nya pondok pesantren,” ujar Lukman Hakim seusai membuka MQK ke-VI di Pondok Pesantren Balekambang Kecamatan Nalumsari Kabupaten Jepara, Jumat (1/12/2017).
Menurutnya, MQK bukan hanya ajang silaturahmi dan lomba, melainkan mengenalkan pola pendidikan pondok pesantren kepada publik nasional dan internasional dalam hal ini melalui kitab kuning.
“Kitab kuning atau yang dikenal dengan kitab gundul karena tidak ada harakatnya di sini bukan hanya sekedar dibaca secara teks tetapi konteks, memahami, dikaji, didebatkan isinya dan dilombakan,” lanjutnya.
Dalam kesempatan ini, Lukman Hakim juga menyampaikan apresiasi kepada pondok pesantren. Pondok pesantren dinilai telah berkontribusi dalam memberikan pendidikan karakter bagi generasi bangsa.
“Dari sinilah penetapan hari santri diwujudkan. Penetapan hari santri bukan hanya sekedar pengakuan, tetapi kaum santri benar-benar tidak bisa lepas dari sejarah bangsa ini, merebut, mempertahankan dan mengisi kemerdekaan,” papar dia.
MQK ke-VI digelar di Pondok Pesantren Balekambang Kecamatan Nalumsari Kabupaten Jepara ini berlangsung sejak 29 November-7 Desember 2017. Sementara secara resmi dibuka hari ini oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin hari ini.
Sumber: Detiknews