https://jateng.kemenag.go.id/warta/berita/detail/semarakkan-hari-santri-2019-kkmi-gelar-persami
Jepara – Bertempat di Lapangan Sepak Bola Desa Demangan Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara, Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah Kecamatan Tahunan menyelenggarakan kegiatan Perkemahan Sabtu dan Minggu (Persami) bagi anggota Pramuka Penggalang. Kegiatan tersebut diikuti oleh 15 madrasah ibtidaiyah se-Kecamatan Tahunan. Peserta kegiatan Persami berjumlah kurang lebih 400 orang yang terdiri dari unsur anggota Pramuka Penggalang MI dan Pembina.
Turut hadir pada saat upacara pembukaan di antaranya; Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jepara, Pengawas RA/MI wilayah Kec. Tahunan, unsur Kwartir Ranting Kec. Tahunan, DKR, Gerakan Pramuka Jaga Raksa, Babinsa Desa Demangan, Babinkamtibmas Desa Demangan, dan Ketua Yayasan Mafatihul Akhlaq. Kegiatan tersebut berlangsung dari tanggal 19 s.d 20 Oktober 2019 dengan mengambil tema : Melalui Persami Kita Wujudkan Pribadi Siswa-Santri yang Mandiri, Cerdas, Berbudi, dan Agamis.
Kepala Seksi Pendidikan Madrasah yang mewakili KaKan, Lutfiah pada saat menjadi pembina upacara pembukaan Persami dalam amanatnya menuturkan bahwa kegiatan Persami bertujuan untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan serta meningkatkan silaturahim antara sesama anggota pramuka, menumbuhkan kegiatan kepramukaan di lingkungan madrasah khususnya di Kecamatan Tahunan. Semoga kegiatan Persami ini menjadi program tahunan bagi Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah (KKMI) Kecamatan Tahunan.
“Kegiatan Persami di satu sisi sebagai program kerja KKG MI dan di sisi lain pendidikan kepramukaan dengan dikemas memperingati Hari Santri Nasional Tahun 2019 erat kaitannya dengan pendidikan karakter,” terang Lutfiah
Kegiatan Persami diresmikan dengan memberikan tanda peserta kepada perwakilan Perkemahan Sabtu Minggu. Pada prinsipnya kegiatan Persami merupakan kegiatan yang positif dan di hadapan para Mabigus dan Pembina, ia memberikan apresiasi serta mendukung pelaksanaan kegiatan Persami.
Persami diisi dengan berbagai kegiatan, di antaranya; perlombaan seperti Lomba Kecakapan Baris Berbaris, Wide Game, Olimpiade yang terdiri dari 200 soal meliputi Pengetahuan umum, agama, dan kepramukaan, Ceramah, Shalat Berjama’ah, Pawai Obor, Pentas Kreasi Seni, dan Renungan Malam bagi para pembina. Sedangkan untuk dewan juri kegiatan lomba melibatkan unsur Kwartir Ranting Kec. Tahunan, DKR, dan Pramuka Jaga Raksa.
Pendidikan kepramukaan sangat penting untuk ditingkatkan di lingkungan madrasah ibtidaiyah. Penting karena kegiatan tersebut bersifat produktif, edukatif, kreatif, dan rekreatif. Dengan kegiatan semacam ini, generasi bangsa yang dididik di lembaga madrasah dapat menjadi generasi yang memiliki kemampuan dan keterampilan untuk berbakti kepada bangsa dan negara serta memiliki kepedulian sosial di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat.
Menjadi siswa yang berjiwa santri bukan sekadar pilihan, ini adalah amanah yang harus dijalankan. Menjaga nyala api Islam agar tak padam.Menjadi siswa-santri adalah memendarkan energi kebaikan. Hidup di dunia hanya sebentar apalagi yang harus dikerjakan.
“Kegiatan Persami ini dapat menjadi penyemangat dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas pemahaman tentang kepramukaan dan jiwa santri tidak hanya bagi peserta didik di lingkungan madrasah saja tetapi juga bagi para pembina, termasuk di dalamnya pemahaman melalui kegiatan Kursus Mahir Dasar (KMD), serta kegiatan positif lainnya,” tutupnya. (sn)