Jepara – Jumat Pon, 16 Agustus 2019 bertempat di Masjid Nurul Yaqin Dusun Balongarto Desa Karanggondang Kec. Mlonggo Kabupaten Jepara sebagai tempat pembinaan anggota Majlis Taklim Bina Muallaf dilaksanakan kegiatan bakti sosial kesehatan tahap II.
Sebanyak 68 anggota jamaah mendapatkan layanan check kesehatan berupa chek tensi darah, cholesterol dan gula darah. Kemudian dilanjutkan konsultasi kesehatan serta pemberian obat – obatan yang diperlukan.
Kegiatan ini adalah hasil kerja sama dengan PC Salimah (Persaudaraan Muslimah) Kabupaten Jepara yang berlangsung sejak tahun 2018 dengan kesepakatan bahwa setiap tahun dilaksanakan dua kali yaitu pada awal tahun dan pertengahan tahun
Rentang waktu dua kali dalam setahun menurut Ibu Hj. Endah, Ketua PC Salimah (Persaudaraan Muslimah), adalah memberikan kemudahan dalam memantau kondisi kesehatan para jamaah terlebih untuk para jamaah yang sudah lansia.
Hal yang sama juga diungkapkan Pengurus Salimah yang lain, dr Hj. Umi Widhihastuti, bahwa pemahaman jamaah akan berbagai jenis penyakit generative akan sangat diperlukan dalam menjaga kebugaran tubuh sehingga nantinya dapat melaksanakan kegiatan peribadatan dengan baik.
“Sebagaimana upaya membangun 5 (lima) Pilar dalam pemberdayaan umat, bidang kesehatan adalah menjadi bagian terpenting dalam menjaga kebugaran tubuh seseorang, khususnya dalam melaksanakan kegiatan peribadatan. Maka sangat penting para jamaah memahami berbagai jenis penyakit generatif seiring bertambahnya usia seseorang. Menjaga pola makan yang baik, melakukan aktivitas fisik untuk menjaga kebugaran tubuh, memelihara kesehatan lingkungan serta pembiasaan hidup bersih dan sehat adalah bagian terpenting kewajiban kita sebagai umat manusia” ujar dr Hj. Umi Widhihastuti.
Sebagai penguatan mental spritual kegiatan pengajian, Wakil Ketua Pokjaluh Kemenag Jepara, H. Kuswanto, menyampaikan tentang bagaimana mensyukuri nikmat kemerdekaan bagi bangsa Indonesia yang ke 74.
“Sebagai bagian dari NKRI, maka sangat penting bagi setiap warga negara untuk mencintai tanah airnya, meneladani perjuangan para founding father yang sudah mengorbankan dirinya hingga tetes darah penghabisan. Demikian juga menjaga Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa Indonesia yang sila – silanya merujuk pada sumber al Quran Al Karim dan Hadits Nabi” tutur H. Kuswanto.
Upaya pengamalan sila keTuhanan Yang Maha Esa adalah bentuk wujud tauhid Uluhiyah yang bersumber dari surat al Ikhlas demikian juga sila – sila lainnya. Maka berbahagialah menjadi umat Islam di Indonesia yang dalam pelaksanaan agamanya difasilitasi oleh negara dalam hal ini Kementerian Agama. Seperti baru baru ini, menjelang Dzulhijjah, Pemerintah melaksanakan kegiatan Rukyatul Hilal dan Sidang Itsbat untuk menetapkan tanggal 10 Dzulhijjah sebagai hari Raya Idhul Qurban. (Siti Choiriyah)