Jepara – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Farhani, hari ini meluncurkan madrasah literasi pertama di Jawa Tengah yang bertempat di Gedung Wanita Jepara, Kamis (13/06). Madrasah yang didaulat pertama kali menjadi madrasah literasi adalah MTsN 1 Jepara. Kegiatan Launcing Madrasah Literasi juga bertepatan dengan acara muwadda’ah dan Halal bi Halal MTsN 1 Jepara.
Madrasah literasi adalah madrasah yang menitik beratkan pendidikannya pada kemampuan literasi siswa sehingga siswa mampu menciptakan produk literasi yang berkualitas dan bisa diterima dan diakui oeh masyarakat luas.
Secara garis besar, literasi adalah kemampuan dan keterampilan siswa dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Farhani, saat muwadda’ah menyebut, Indonesia sedang mengalami darurat literasi, dimana banyak warganya masih memiliki tingkatan yang sangat rendah dalam membaca dan menulis.
“Dalam sebuah survey, dari 61 negara yang disurvey, negara kita masuk pada tingkatan nomor dua dari bawah tepat berada diatas negara Zimbabwe. Jelas ini sangat memprihatinkan. Survey oleh Perpustakaan Nasional durasi membaca warga Indonesia rata-rata 30 menit, itu pun sebagian besar membaca media sosial” ujarnya.
Farhani menyebut, pada zaman dahulu dikalangan santri pada pendidikan non formal, semangat literasinya sangat tinggi. Aktifitas mebaca dan menulis sudah menjadi kebiasaan. Sekarang ini bahkan di lembaga pendidikan formal, semangat literasi masih rendah sehingga harus terus didorong. “Dengan adanya launching produk literasi ini, semoga semakin menambah semangat dan menginspirasi siswa MTs di Jateng” ujarnya.
MTsN 1 Jepara meskipun terus berusaha meningkatkan kemampuan anak didiknya dalam hal kemampuan berliterasi, namun tetap menjaga akhlaqul karimah.
“MTsN 1 Jepara didaulat menjadi madrasah literasi pertama karena madrasah ini mempunyai kecenderungan pada pendidikan literasi siswa, sehingga siswa mampu menciptakan produk literasi yang berkualitas serta dapat mengembangkan bakatnya namun tetap menjaga akhlaqul karimah” ujar Drs. H. Roisul Falah, Ketua Komite MTsN 1 Jepara.
Sementara itu, Plt. Bupati Jepara dalam hal ini diwakili Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekda, Mulyaji, mengapresiasi tinggi kepada MTsN 1 Jepara. Peluncuran madrasah literasi yang pertama di Jateng ini merupakan bentuk nyata sinergitas yang baik antara stakeholder dan Pemkab Jepara untuk mendorong kemajuan pendidikan.
Pada kesempatan ini, Mulyaji juga menyerahkan bantuan buku dan rak buku dari Diskarpus guna memberi dorongan semangat pada program MTs Literasi kepada Kepala MTsN 1 Jepara, Dr. Umi Hanik, M.Pd.
“Pak Plt Bupati mohon maaf dan sangat menyesal tidak dapat hadir pada kesempatan pagi ini dikarenakan sedang menghadap Pak Mendagri. Namun beliau berpesan untuk kedepannya memberikan bantuan untuk mendukung kelanjutan Madrasah Literasi” tuturnya.
Disamping acara peresmian madrasah literasi, MTsN 1 Jepara juga meluncurkan beberapa produk literasi hasil karya siswa MTsN 1 Jepara, diantaranya empat buah buku karya siswa kelas 7 dan 8, serta sebuah VCD. Buku tersebut diantaranya berjudul Tribune Muhammad (Antologi Puisi), Literasi Sains, “English Action Plays” (Skenario Drama, Teks Bahasa Inggris), dan Pidato tiga bahasa. Sementara VCD hasil karya siswa berisi cover lagu Islami seperti Deen Assalam, Lau Kana, dan ayah. (fm)