Jepara – Senin, 21 Januari 2018, Kelompok Kerja Penyuluh (Pokjaluh) Kemenag Jepara bersama dengan Forum Silaturrahmi (FORSIL) Rahmatan Lil Alamin yang terdiri dari unsur PC NU Jepara, PD Muhammadiyah Jepara, PC Salimah Jepara, FKAM, dan Majlis Taklim Bina Muallaf, menerima undangan dari Yayasan Baitul Mal (YBM) PLN Tanjung Jati B Tubanan untuk duduk bersama merumuskan program unggulan dari YBM PLN TJB ditingkat nasional. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Ratu Kalinyamat Gedung Utama PT. PLN Tanjung Jati B Tubanan.
Program ini sebagai kelanjutan program tahun lalu tentang pentingnya dibentuk Rumah Koperasi Syariah bagi Dhuafa dalam upaya pemberdayaan Dhuafa yang bebas riba. Demikian paparan awal yang disampaikan oleh, Yusfi Adi Mustofa, selaku ketua YBM PLN TJB.
Program ini di break down dari BAZNAS Pusat tentang MICRO FINANCE yang digulirkan dalam berbagai pembiayaan dan produk untuk para dhuafa. Sehingga para dhuafa dapat mengakses barang untuk kebutuhan usahanya. Hanya saja masih dipikirkan bagaimana sistem yang betul-betul syar’I dan bebas riba untuk mensupport para dhuafa dalam membangun usahanya hingga endingnya dapat mengubah dari seorang mustahiq menjadi muzakki.
Sehingga dalam rapat koordinasi disepakati didirikannya Rumah Koperasi Syariah yang melibatkan Majlis Taklim Mitra sebagai anggota Koperasi dan kepengurusannya melibatkan para pengurus FORSIL. Program ini memang membutuhkan waktu karena berhubungan dengan perijinan dari dinas terkait yaitu Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Jepara tetapi tetap harus kita jalani step by step.
Adapun Program kedua yaitu ATM Beras bagi para dhuafa berbasis Majlis Taklim MITRA, adalah sebuah system pendistribusian beras melalui kartu ATM. Kartu ini diberikan kepada anggota Majlis Taklim yang berbasis NIK dengan status dhuafa, sehingga pada saat yang telah ditentukan para dhuafa dapat mengakses kartu ATM dengan beras. Tentu saja dengan konsekuensi yang telah ditetapkan seperti berbasis kehadiran dalam Majlis Taklim yang daftar hadirnya dikontrol oleh Operator, sehingga jamaah dhuafa yang tidak hadir tidak dapat mengakses beras melalui ATM.
Selain sebagai syiar dakwah, juga mensupport semangat para dhuafa untuk aktif dalam kegiatan Majlis Taklim, bersilaturrahim sesama umat Islam dan mendapatkan pengajaran untuk bekal kehidupan dunia dan akheratnya. Maka ATM Beras akan ditempatkan diberbagai pusat Majlis Taklim Mitra dengan kapasitas 200 kg per ATM.
Lebih lanjut ditegaskan selain kedua program unggulan tersebut di atas, maka program program yang telah digulirkan pada periode–periode sebelumnya masih tetap berjalan sebagaimana membreak down program-program dari YBM PLN Pusat yang mencakup lima Pilar Kehidupan Umat yaitu, Pendidikan, Kesehatan, Dakwah, Sosial Kemasyrakatan dan Ekonomi yang membidik pelatihan kewirausahaan sebagaimana yang telah berjalan pada MT Bina Muallaf Karanggondang Mlonggo. Semoga membawa kemaslahatan. (stkhoiriyah)